Kementerian Pendidikan (MoE) mengawasi pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Badan Dana Pendidikan Tinggi Nasional (PTPTN) mengelola pinjaman mahasiswa di tingkat pendidikan tinggi dan kementerian serta lembaga pemerintah lainnya mengawasi aspek-aspek pendidikan tertentu seperti kualifikasi keterampilan.
Several other state-level ministries play a more minor role in managing education at the local level. These include the Pentaksiran Aktiviti Jasmani, Sukan dan Kokurikulum (PAJSK) and the Pentaksiran Psikometrik (PPsi).
1. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahannya adalah meskipun banyak guru di Indonesia yang sangat terampil dan memiliki keinginan yang kuat untuk mengajar, namun kemampuan mereka untuk mengajar terhambat oleh konteks tempat mereka bekerja. Hal ini terutama terjadi di daerah pedesaan dimana terdapat berbagai permasalahan sosial yang berdampak pada sistem pendidikan, seperti kemiskinan, kurangnya infrastruktur, dan kekurangan material.
Selain itu, guru di pedesaan seringkali tidak dapat mengakses peluang pengembangan profesional yang dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan mengajar mereka. Akibatnya, kinerja mereka di kelas menurun.
Untuk mengatasi masalah ini, peneliti telah mengembangkan model yang disebut Pembelajaran Berbasis Masalah yang bertujuan untuk menyediakan alat yang dibutuhkan guru agar berhasil di kelas. Model ini berfokus pada identifikasi masalah otentik dan penciptaan strategi pemecahan masalah yang memungkinkan siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam lingkungan yang bermakna dan nyata. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan prestasi siswa, meningkatkan efektivitas guru, dan mendorong budaya inkuiri di kelas.
2. Mendefinisikan Masalah
Mendefinisikan masalah adalah langkah pertama dalam proyek apa pun. Dengan menggunakan definisi ini, kita dapat mengidentifikasi bidang-bidang dimana terdapat permasalahan yang perlu ditangani. Dimungkinkan juga untuk menentukan cara terbaik untuk mengatasi masalah ini. Proses ini mungkin melibatkan sejumlah langkah, termasuk perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan pelaksanaan.
Selama tahap perencanaan, penting untuk memahami tujuan proyek dan hubungannya satu sama lain. Informasi ini harus didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pihak lain yang terlibat dalam proyek. Selain itu, tujuan harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga realistis dan dapat dicapai.
Fase organisasi melibatkan pengembangan struktur dan sistem untuk proyek. Hal ini termasuk menentukan siapa yang akan bertanggung jawab mengelola proyek dan mengembangkan jadwal. Penting juga untuk menetapkan batasan yang jelas antara pemangku kepentingan yang berbeda. Hal ini akan membantu menghindari konflik dan memastikan bahwa semua pihak bekerja menuju tujuan yang sama.
3. Mengidentifikasi Solusinya
Untuk berempati kepada konsumen, kita harus mengetahui kebutuhan dan motivasinya. Di sinilah pemikiran desain dapat membantu. Ini adalah proses berulang yang mengharuskan kami mengamati, mendengarkan, dan mengajukan pertanyaan untuk memahami perspektif pengguna. Dengan melakukan hal ini, kita dapat mengidentifikasi solusi yang tepat untuk mereka.
Misalnya, Nadiem, seorang pengemudi di Jakarta, mengetahui bahwa pelanggannya sering kali mengalami kekurangan transportasi yang dapat diandalkan. Inilah sebabnya dia memutuskan untuk menyediakan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Solusinya adalah menawarkan layanan ride-sharing yang menghubungkan pengemudi dengan penumpang.
Strategi Nadiem membantunya membangun basis pelanggan setia dan meningkatkan penjualan. Hal ini juga memungkinkannya untuk meningkatkan produknya dengan memberikan layanan berkualitas tinggi yang memenuhi harapan konsumen. Dia kemudian dapat mengenakan harga premium untuk layanannya. Hal ini membuatnya lebih untung. Selain itu, dia membangun loyalitas merek dengan pelanggannya, yang meningkatkan tingkat retensinya. Dengan melakukan ini, dia memastikan kliennya akan kembali lagi dan merujuk calon pelanggan lain ke bisnisnya.
4. Mendefinisikan Solusi
Hak cipta adalah sebuah suatu persekutuan yang berkaitan dengan hak-hak asing. Penegakan hak-hak asing biasanya dilakukan oleh pemegang hak, atau oleh beberapa negara yang memungkinkan pemegang hak untuk mengenai persekutuan.
Pada kalimat ini, ‘the students’ bertindak sebagai subjek dan ‘eat’ bertindak sebagai kata kerja. Jika kata kerja atau frase tersebut ditambahkan dengan ‘or’ atau ‘nor’, kata terakhir adalah kata tunggal.
Herbert Simon, psikolog Amerika, menyumbang penyelidikan ini melalui artikel berjudul The Sciences of the Artificial yang ditemui pada tahun 1969. Dia berkata bahwa tahapan ini memungkinkan kamu untuk memenuhi syarat-syarat yang ketat di dalam proses penyelidikan.
Design Thinking adalah sebuah teknologi kreatif untuk problem-solving. Herbert Simon mengungkapkan 7 langkah penciptaan yang harus digunakan untuk mencapai hasil-hasil yang sesuai. Ini adalah kreatif untuk mengembangkan berbagai konsep-konsep yang bisa diimplementasikan pada kawasan-kawasan yang berat yang memungkinkan.